Ahiiiiyy, sungkem dulu ah.. Ampun DJ baru sempet update cerita :D
Bukan karena pemalas *pembelaan diri* tapi dikarenakan memang belum ada update apa-apa mengenai persiapan perkewongan, hahahaha.. (>,<) Sumpedee ini bener-bener vacum dikarenakan kesibukan tiada tara menjelang akhir tahun, dan memang PR-PRnya baru bisa dikerjain H-6 bulan aja (mis. ngurus undangan, souvenir, beli bahan.. nah, ntar-ntar aja kan yak)
Btw, akhir Agustus yang lalu keluarga Q dateng ke rumah, kita menyebutnya Neundeun Omong, dalam bahasa sunda. Apakah itu Neunden Omong??
Berikut yang dilansir dari info tetangga sebelah (ehm, alias lupa ngembat dari mana)..
Yaitu, Pembicaraan orang tua atau pihak Pria yang berminat mempersunting seorang gadis. Dalam pelaksanaannya neundeun omong biasanya, seperti berikut ini :
- Pihak orang tua calon pengantin bertamu kepada calon besan (calon pengantin perempuan). Berbincang dalam suasana santai penuh canda tawa, sambil sesekali diselingi pertanyaan yang bersifat menyelidiki status anak perempuannya apakah sudah ada yang melamar atau atau masih (belum punya pacar)
- Pihak orang tua (calon besan) pun demikian dalam menjawabnya penuh dengan benyolan penuh dengan siloka
- Walapun sudah sepakat diantara kedua orang tua itu, pada jaman dahulu kadang-kadang anak-anak mereka tidak tahu.
- Di beberapa daerah di wilayah pasundan kadang-kadang ada yang menggunakan cara dengan saling mengirimi barang tertentu. Seperti orang tua anak laki-laki mengirim rokok cerutu dan orang tua anak perempuan mengerti dengan maksud itu, maka apabila mereka setuju akan segera membalasnya dengan mengirimkan benih labu siam (binih waluh siam). Dengan demikian maka anak perempuannya itu sudah diteundeunan omong (disimpan ucapannya).
Acara ini ga sengaja aja ceritanya. Lagi ngobrol-ngobrol santai, ngomongin budget, acara, dll.. kepikiran aja, ko kayanya kalau lamarannya setahun sebelumnya jadi terlalu jauh ya. Lagian mama-papa camer belum secara formal ada pertemuan yang mengatasnamakan acara sakral, jadilah mama camer mau ketemu mama dulu secara formal dengan niat membooking anak perempuannya buat dikawinin sama anak laki-lakinya (alias dalam acara adat sunda namanya Neundeun Omong). Halah.. hahaha
Ngapain aja kah??
Simple benget..!
Orang tua dan keluarga inti Q datang kerumah disuatu Sabtu-malam (semacam malam mingguan bawa keluarga, kami kira). Acara santai. Tapi muka tegang. HAHAHAHA!! Dari pihak gw pun cuma ada gw dan nyokap. Intinya keluarga inti CPP ketemu keluarga inti CPW. Planningnya ga ada acara bawa-bawaan, kami pun hanya menjamu dengan buah dan kue buatan sendiri (ehm.. buatan mama cencunyah), dan ga taunya malah dibawain kue-kue dan buah-buahan sama mama camer (sedangkan gw pun ga nyiapin angsul-angsul balesan buat Q -_-').
Apa aja yang diomongin?
Ngobrol ngalor-ngidul..!
Sebenernya papa camer udah nyiapin naskah panjang lebar sebelum dateng kerumah. Tapi apa daya, dirusak sama si mama hahahahahaha.. Tampaknya papa camer kan orangnya sangat teratur, tertata, dan formal sekali. Berhadapan dengan mama yang grogi, formal sih tapi rumpi, jadi agak ga teratur pembahasannya. hihihi..
Nah, yang perlu dibahas adl tentang hubungan anaknya, perkenalan keluarga, plan lamaran, plan nikahan akad dan resepsi, pakai adat apa, dan perjanjian budget Q akan kasih berapa persen. Pertamanya sih bener, lama-lama ga sesuai sama yang udah direncanain, hihihi.. sungkem papa camer >,<
Setelah disambut masuk kedalam, basa-basi dikit kemudian papa camer mulai menjurus-menjurus ke arah bahasan pertama tentang hubungan kita, lalu merembet ke perkenalan keluarga.. nah, panjang nih disini.. masing-masing ortu cerita mereka asal orang mana, berapa bersaudara, dll. Berhubung orang jaman dulu anaknya banyak-banyak, itu beneran dijembrengi (halah bahasanya) satu per satu, dan dari sini si mama yang tadinya malu-malu jadi paling semangat cerita -_-'
Papa camer juga cerita tentang kenalnya beliau sama alm. papa. Dari sini juga ketauan kalau alm. papa adalah teman main bulu tangkisnya papa camer. Mereka sering main bareng bahkan satu team sebagai ganda putra. what?!
Lalu mama cerita lagi tentang segala macam dan ga berhenti.. Okeh, mulai gawat, hahahaha.. Gw udah kasih kode colak coleh, cubit cubit ke mama tapi maksud dari #kode tidak diterima dengan baik (T_T). Akhirnya singkat cerita sisa bahasan cuma diomongin sedikit dan asal lewat aja. Besoknya pas berangkat kerja bareng mama camer, gw minta maaf karena mama kebanyakan cerita. Alhamdulillah keluarga Q ngerti karena mama sehari-hari ga ada temen ngobrol kan ya, jadi mama happy banget pas ada yang ngajak ngobrol -_-'
Sebenernya mungkin mama agak "berat". Selain anaknya yang dilamar, tentunya ini harusnya posisinya papa yang sebagai juru bicara pihak keluarga CPW kan ya.. Tapi apa daya, masa CPW yang nyambut, jadilah mama yang turun tangan. Dan kemudian cerita-ceritanya keluar kendali. hahahaha.. gpp yang penting mama menikmati acaranya yah.
Tapi alhamdulillah acara pertemuan lancar, kami sehat, kami senang, kami sepakat untuk menikahkan anaknya. Meskipun tanggal lamaran formal menyusul tapi tanggal menikah sudah ada :)
Yeaaaaayyyyyyy..!!!